Percaya


Seperti kita yang dengan rela mempercayakan nyawa ketangan pilot saat mengangkasa, maka semestinya seperti itu pula bahkan harus lebih dari itu kita percaya kepada Dia. Bukankah Dia tiada pernah menyalahi janjiNya? 

Hampir keseluruhan hidup kita berisi ketidak pastian. Mempertanyakan masa depan, meragukan usaha termasuk doa yang kita rapal menjadi hal yang sering dilakukan. Terlebih ketika usaha dan doa tak berbuah.Maka tak jarang kita kehilangan kepercayaan pada diri pun pada-Nya. 
Padahal percaya adalah iman itu juga. 

Percaya bukanlah kata benda melainkan kata kerja, karena percaya bukan hanya perkara kata yang dengan mudah terlontar dari lisan-lisan kita. Namun percaya harus dibuktikan dengan lakon juga. 

Pada pembuktian keperayaan akan Dia hadirkan ujian yang denganya Dia tahu siapa yang benar dan siapa yang berdusta. Dan kau tahu, percaya, ujiannya senantiasa akan menjumpa kita. 

Seperti Bilal bin Rabbah, percayanya menuntun dia membuktikannya di padang pasir nan terik. 

Lalu bagaimana dengan kita? 
Apakah kita percaya pada-Nya? Jika iya, buktikanlah dan bersiap siagalah, karena kita akan segera menjumpa ujian dari-Nya. 


Si Mentari Senja, 12 juni 2015


#JuniMariMenulis 
#MenulisRandom 
#1hari1tulisan


tags: inspirasi

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan