Posts

Showing posts from December, 2014

prière

Pada tangan yang terus menengadah, ada harap yang tak pernah pudar,  ada kata yang denganya segala harap sampai padaNya. Bukankah Dia begitu dekat, maka berdoalah.! mengapa Dia tidak mengizinkan kita untuk sekejap saja mengintip masa depan? Bukankah lebih membahagiakan jika kita telah tahu isi dari masa depan? Dia tak ingin kita kecewa lalu menyerah lantas tak mau berusaha, lebih dari itu Dia hanya ingin kita percaya padaNya, lalu semakin dekat dengan-Nya. Masa depan, bahkan satu jam dari sekarang tak hanya berisi kesenangan kan? Ada ketakutan yang dengannya lahirlah kecemasan; bagaimana jika begini? Tapi kalo begitu juga bagaimana? Sampai disitu, garis bawahi kecemasan. perhatikan hati dan pikiran kita. Bukankah Hati yang cemas sedang meminta pikiran segera bertindak?     “berdoalah, kerena hanya dengan itu segala harap bisa berjumpa dengan Dia yang mengabulkan segala”, bisik hati pada pikiran. 01:31 dini hari. Senyum simpul merekah membayangkan tiap perist

Hari 14

Barangkali hanya dengan berdamai kau bisa dengan mudah melangkah,  Bukankah DIA tahu segala? Dua minggu, waktu berlalu begitu saja. Sialnya aku masih begini-begini saja, berkutat dengan masalah yang semakin diipikir semakin mlipir. Aku tertinggal untuk kesekian. 14 hari, rasanya ini waktu yang cukup untuk mengambil sikap. Aku pun telah benar-benar merasa bahwa tak ada lagi waktu yang tersisa untuk berleha-leha, tak boleh (lagi) memberi ruang kepada ketakutan-ketakutan menjajah pikiran. Bukannya aku membenci pikiranku, hanya saja aku tak cukup berani melawan ketakutan yang terlahir dari pikiranku sendiri.   Sepersekian menit, kesadaran  itu hadir  menyentak pikiran, melumat hati yang tak lagi lapang. ................................................... Gerimis. Tetes-tetesnya mulai menggenangi ruas pipi. Sekelebat bayangan memenuhi memory. Mendapati seorang perempuan dengan lantangnya menuturkan satu demi satu mimpinya, seakan hari esok sudah pasti dia jumpai.