prière

Pada tangan yang terus menengadah, ada harap yang tak pernah pudar,
 ada kata yang denganya segala harap sampai padaNya.
Bukankah Dia begitu dekat, maka berdoalah.!

mengapa Dia tidak mengizinkan kita untuk sekejap saja mengintip masa depan? Bukankah lebih membahagiakan jika kita telah tahu isi dari masa depan?

Dia tak ingin kita kecewa lalu menyerah lantas tak mau berusaha, lebih dari itu Dia hanya ingin kita percaya padaNya, lalu semakin dekat dengan-Nya.

Masa depan, bahkan satu jam dari sekarang tak hanya berisi kesenangan kan? Ada ketakutan yang dengannya lahirlah kecemasan; bagaimana jika begini? Tapi kalo begitu juga bagaimana?

Sampai disitu, garis bawahi kecemasan. perhatikan hati dan pikiran kita. Bukankah Hati yang cemas sedang meminta pikiran segera bertindak?
 
 “berdoalah, kerena hanya dengan itu segala harap bisa berjumpa dengan Dia yang mengabulkan segala”, bisik hati pada pikiran.

01:31 dini hari. Senyum simpul merekah membayangkan tiap peristiwa yang mengemuka atas nama doa. 

Terimakasih atas jiwa yang dianugerahi-Nya rasa percaya, percaya bahwa tak ada yang pernah sia-sia dari doa yang dipanjatkan pada Dia.


Si Mentari Senja,  13/11/’14  & 15/12/‘14
Tags: ruang rasa, isnpirasi 

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan