Pahamilah, Sadarilah, Begeraklah
Tetaplah bersama, setialah hingga aku bertemu denganNya duhai kesadaran. Apakah untuk melahirkan langkah-langkah tak cukup dengan pemahaman? Bukankah paham - kita yang tahu kenapa, untuk siapa dan kapan memulainya - semestinya menjadikan kita tak lagi memberi ruang bagi alasan untuk duduk melenggang? hening membius sekitar, kepada yang sedang bertanya, jawaban itu datang menyapa: tidak senja, paham dan kesadaran tak selalu seiring sejalan sebab pemahaman tak selalu mampu memberi jalan bagi kesadaran untuk tampil setelahnya. Bukankah sudah kau baca kisah-kisah mereka; orang-orang yang terpandang karena kepahamannya, namun pahamnya membuat mereka berbelok arah. Kisah mereka terjejak nyata membersamai manusia Mulia. Mereka: Walid Al Mughirah dan Amr bin Hisyam (Abu Jahal). Walid Al Mughirah; kalimatnya bahkan ALLAH abadikan pada salah satu surah cintaNya, Surah Al Mudatsir. Dia kebingungan dalam menentukan apakah sebenarnya Al qur’an itu. “