Posts

Showing posts from November, 2014

(jangan) mudah menyimpulkan

Ketika menikmati cerita entah dari ruang berebatas kaca atau dalam deretan kata, kadang membuat kita ingin cepat-cepat mengetahui ending -nya. Kita jadi tak sabaran, memencet tombol enter pada title episode akhir, mencari sub judul di menu buku. Dalam hitungan menit hati kita mungkin terpuaskan dengan aksi ‘potong alur’ begitu, tapi bukankah itu berarti kita sedang tak menikmati?   bahkan sebenarnya kita tak mampu menerima alur yang tertakdirkan dari cerita yang sedang kita lahap. Lalu bagaimana bisa kita memahaminya?  Di hidup kita sendiri, ternyata kita melakoni hal yang sama, ingin cepat selesai, ingin cepat sampai. Sayangnya cerita di planet biru ini tak sama dengan cerita yang tersaji di layar kaca atau buku yang kita baca yang bisa dengan sesuka hati kita pilih. Untuk bisa mengetahui akhir cerita, kita tak bisa memotong jalan, mengintip hari esok atau meloncat di episode terakhir cerita hidup kita. Ada yang harus dipilih, dijalani, di hadapi dan di ambil

i'll be there~ InsyaALLAH

Image
Bandung adalah kota perasaan  -Kurniawan Gunadi- Aku tak benar-benar tahu sejak kapan memiliki rasa ini, rasa rindu   (pada sesuatu bukan seseorang) yang minta untuk segera di tuntaskan!!. Bandung, ini adalah kota yang hampir membuat penuh rongga rindu ku itu.  Mungkin ada yang bertanya, mengapa harus Bandung? Bukan korea saja. Bukankah sedari awal kau telah menyukai korea? :) Sejujurnya akupun tak tahu pasti alasanya, hanya saja korea terlalu jauh untuk menjadi pijakan pertama setelah lulus kuliah dan menjadi awal mula cerita dari   terlewatnya seperempat usia.  Tapi harus ku akui yang kian kesini menarik hati ke bandung adalah beberapa penulis yang tulisanya ku sukai berasal dari kota ini, meski tak semua asli orang sunda. Beberapa tulisan mereka seolah telah mengajak ku berkeliling kota dengan berkendara rasa.  Bandung, kota yang kini di nahkodai oleh kang Emil ini telah benar-benar membiusku. Aroma jalan bekas singgahan hujan, gedung-gedung tua tempat terbe

Mata dari Lingkaran Cahaya

Image
manusia istimewa karena hati dan akalnya, namun tanpa penglihatan yang istimewa sepertinya terasa biasa saja. Jika ditanya apa yang paling disyukuri dari kehidupan selain kesempatan peroleh hidayah hingga (istiqamah insyaALLAH) di hari ini ialah memiliki mata yang mampu menangkap cahaya dan warna. Perempuan itu telah sekian lama rabun matanya. Dia tak mampu melihat  dengan benar, hanya meraba-raba, jadinya dia dibantu kaca mata. Beberapa bulan terakhir, perempuan itu benar-benar kehilangan kemampuan melihatnya, meski ini sudah dia alami sejak lama. Namun kali ini berbeda, dia sungguh tak lagi bisa membedakan sesuatu yang berada jauh dari tempatnya. Ya, perempuan itu kehilangan kaca matanya. :’( Tapi perempuan itu tak benar-benar menyesalinya, karena katanya : “aku lebih suka memandang  segalanya tanpa sekat  frame kaca mata”. Begitulah tiap hal dibawah langit biru ini, kehilangan sesuatu bisa berarti mendapatkan sesuatu. Dan perempuan itu mendapatkan rasa syukurnya, b

sahabat jiwa

Image
Raga akan berkalang tanah, jiwa akan kembali pada Tuhannya, namun akan ada yang tetap dikenang dari yang telah berpulang, ialah jejak. Malam itu, di bawah temaramnya purnama, tetiba ingatanku memutar ulang kenangan kita, aku mendapatimu tersenyum ceria selepas penatnya meyelenggarakan agenda, mendapatimu terburu-buru karena tak mau mereka menunggu, mendapatimu diam-diam meneteskan bulir air mata, mendapati kita yang saling berpeluk mesra menguatkan masing-masing jiwa.  Aku dan kamu telah memilih menempuh sebuah jalan, dari tempat dan waktu yang sama. Detik berganti menit, berganti jam, berganti hari. Bulanpun telah menggenap tahun, perjalanan kita tak ubahnya kapal yang mengarungi birunya samudra.  Sudah banyak tempat yang kita singgahi, sudah banyak hal yang terlakoni, sudah banyak jiwa yang kita temui, katamu:” perjalanan ini telah menjadikanku sebagai aku, terimakasih pada Dia yang telah menghadiahi perjumpaan dan kebersamaan”.   ..................... Lalu bagai