Posts

Showing posts from July, 2015

Menulis

Ada yang selalu mampu merintikkan rindu nan membuat candu, menulis barangkali ia semacam zat adictif. Barangkali ada yang bertanya, “apa perlunya menulis?.  Mengapa aku mau merelifkan kenangan yang tak hanya berisi sunggingan senyuman pada halaman bloggku?. Mengapa aku berlagak sok bijak membagikan deretan kata yang ku pandang mencerahkan?. Karena bagiku m enulis adalah merumahkan kata,mengikat pemahaman dan membekukan rasa ditiap peristiwa. Menulis adalah tentang aku yang ingin menjadi apa yang tersurat maupun tersirat pada tulisan yang kupandang menginspirasi, adalah aku yang ingin mengikat pemahaman akan ilmu yang telah maupun sedang ku pelajari, adalah aku yang ingin menjaga rasa pada tiap peristiwa yang telah kulalui. Menulis, memang tak selamanya mudah. Buntu, kehabisan bahan utama memadu kata, adalah sekian tantangan yang tak luput dari cerita menulisku. Namun, tak ada alasan untuk berhenti menulis bukan?. Karena mungkin saja ada yang di-mampu-kan menemukan caha

Ramadhan, Semoga Niat Menjumpa Laku

Betapa banyak yang mendamba menjumpamu bersebab begitu banyak nikmat yang berserak dari senja hingga senja diwaktumu. Aku pun. Aku meniatkan menjadi bagian dari para pengumpul nikmat itu, tiada kata yang terverbal selain berisi kebaikan, tiada laku yang terlakon selain mengajak kepada kebaikan dan tiada gabungan dari keduanya selain dirasa manfaat oleh yang lainnya. Aku ingin menjadikanmu ramadhan sebagai medan pembiasaan, biasa atas apa-apa yang masih menjadi susah dan belum pernah dilakukan. Ini inginku tentangmu yang selalu sama diperjumpaan yang lalu-lalu. Namun seperti yang sudah-sudah ramadhan, aku selalu kalah. Kali ini, Dia mempertemukan kita lagi, barangkali ini karena aku yang tak pernah memenangkan niatku tentangmu diberi kesempatan mencoba untuk yang kesekian. Maka semoga kemampuan dan kekuatan selalu Dia naungkan pada perjumpaan ku dengan waktu-waktumu, agar niat selalu mampu menjumpa lakunya. Lebih dari itu semoga semua yang terlakoni bersamamu menjadi biasa na

Jalan Lurus

Jalan lurus yang tiada lelah kita pinta di pertemuan rutin yang lima dengan-Nya bukanlah jalan yang mulus, melainkan jalan yang ditempuh Adam As hingga Muhammad Saw. Adakah jalan mereka senantiasa lapang dan mudah?  -Salim A. Fillah (dengan sedikit tambahan)- tiada yang keliru dari harapan akan menempuh jalan yang mudah untuk sampai pada jannah-Nya. tapi pernah kah terlintas dibenak kita bahwa para pemikul risalahNya pun tiada luput dari hal yang serupa, padahal jannah telah dijanjikan untuk mereka.   jalan menuju jannah, jalan yang lurus adalah jalan yang penuh uji. dan ujian akan selalu menghampiri ditiap tapak perjalanan.  selamat menumpuh jalan lurus, semoga kita sampai dijannah-Nya.  Si Mentari Senja, 6 juli 2015  tags: bahasa hati