Sisi Kelam
taken by: noey hikari Jangan cintai aku apa adanya, jangan Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan kedepan Tulus Dear segarA, sebagai manusia tentu kita telah menginsyafi lemahnya diri. Bahwa kita betapapun kebaikan itu mendarah dalam laku, sisi kelam tetap membersamai. Tentu aku termasuk didalamnya, pun kamu. Serupa bulan, yang tertampil dari kita dan tertangkap oleh indra mereka adalah kebaikan yang tengah dan telah kita laku-kan. Sedang aib, begitu rapi Dia tutupi. SegarA, pernah kah kau bayangkan, aib kita tertangkap oleh lebih dari sepasang mata? Barangkali tak ada yang sudi mendekati apalagi mengakrabi diri. Atau pernahkah terlintas dipikiranmu, aib kita serupa bau? Semakin banyak keburukan yang kita lakukan, semakin bau aroma yang kita rambatkan. Maka betapa beruntungnya kita, karena Dia pemilik semesta telah sedia menutupi segala aib diri. Kesediaan Dia yang telah menutupi sisi kelam kita, bagiku itu semacam kesempatan untuk membenahi diri. Benar, kita tak bi