Posts

Showing posts from October, 2015

Menyelam

Di lautan nikmat, dua makhluq berpisah, Yang satu tenggelam, yang satu menyelam. Kau tahu apa bedanya? Jalan Cinta Para Pejuang - Salim A. Fillah Kenikmatan dunia itu seperti samudera, luas terbentang dan penuh keindahan. untuk bisa mendapati segala keindahannya kita perlu ‘memasukinya’. Semakin dalam semakin indah tapi semakin jauh semakin mudah hanyut. Maka ada yang menyelam, ada yang tenggelam. Di dunia, kenikmatan tak hanya menjelma harta, tahta dan kuasa melainkan juga kedekatan denganNya. Merasa mudah untuk membaca firmanNya, mudah menjumpaNya disepertiga malam, mudah menyisihkan sebagian rezeki bagi yang berhak atasnya, bukankah ini nikmat yang begitu besar?. Lalu, tak kita sangka bahwa kenikmatan itu dapat membuat kita tenggelam, tenggelam karena merasa telah dekat dengan Sang Pemilik Jagad. Padahal dalam kebaikkan dan kedekatan denganNya pun kita tak boleh tenggelam melainkan mesti menyelam, karena ketika kita tenggelam kita akan cenderung merasa sudah

Dua Empat (imaji)

Pada dua empat tersemat banyak harap, doa menjelma jembatan bagi pengabulannya, sudahkah ia sampai? Bagaimana rasanya menjumpa dua empat? Bahagia? (senyum) (bening merintik) Ternyata, bahagia. Sukurlah. (senyum). Apa yang menjadi harapmu? Bertemu aku? (sejenak hening) . bisa mengulang waktu. Ada banyak kecewa yang ku izinkan menjumpa. Ada banyak ragu yang kubiarkan mengendap dalam usaha dan doa. Ada takut yang sengaja ku jadikan alasan untuk tak berupaya. Ada lebih dari satu salah yang atas izinku mengambil peran dalam bentangan dua tigaku. Ada banyak semoga yang sama sekali belumku usahakan mewujud nyata. Bertemu kamu salah satunya. (senyum). Tak perlu mengulang waktu. Bukankah dua empatmu adalah kesempatan itu? Maka berdoalah, berusahalah, berdoalah, lalu kamu hanya perlu percaya, apa yang akan menjumpa adalah rangkaian indah takdirNya. Bertemu aku, adalah bagian dari rangkaian indah itu-kan(?) (menerawang). (senyum). (tanpa gerimis). Benarkah? Aku hanya pe

Pagi

Image
captured by senja Pagi serupa penawar bagi tiap lara yang mengemuka. Pagi mengisyaratkan ucapan selamat atas keberhasilanmu melewati malam yang pekat,  maka pagi ibarat sisi dari kehidupan yang kau jalani. Dan, hadirnya pagi seolah mengingatkan; “ tak ada gelap yang abadi pun terang yang abadi” Mari nikmati pagi :) Senja, 20 oktober 2015 Pagimu senja #Menulis24 Tags: bahasa hati 

Pada Akhirnya

empat huruf spasi delapan huruf tersemat banyak perjuangan yang memuarai segala keresahan, kelelahan , air mata, senyum ikhlas dan tentu hasil perjuangan, Pada akhirnya. Pada akhirnya, semua tanya akan menjumpa jawabnya. Pada akhirnya, yang ter-usaha akan menuai hasilnya. Pada akhirnya, tiap pertemuan akan menjumpa perpisahan. Pada akhirnya, perpisahan akan menjumpakan kita dengan pertemuan. Pada akhirnya, tiap penantian akan selesai jua. Pada akhirnya, rindu akan luruh. Pada akhirnya, aku dan kamu menjadi kita. Pada akhirnya, apakah kamu? Pada akhirnya, apakah aku? Senja, 8 oktober 2015 Pada akhirnya, semoga #menulis24 Tags: orat-oret

Yakin

Pertanyaannya, pada keyakinanmu bukankah rasa bangga haruslah kau punya? Lantas dimana ia? Membaca tulisan seorang teman yang saya yakini berjalan dijalan yang sama, berdiskusi dengan seorang teman yang saya pertimbangkan pemikirannya, tentang trend membanggakan apa-apa yang sekonsep dengan keyakinan mereka namun diusung oleh yang bersebrangan dengan keyakinan mereka. Bukankah ini aneh? Bukankah pada hal yang diyakini semestinya tertancap kepercayaan diri? Kepercayaan untuk tak pernah sedikit jua meragukan, mempertanyakan kebenaran pun membanggakan kemanapun kaki melangkah. Bila masih ragu, bila malu dengannya mengapa tak kau sudahi saja keyakinanmu? Tidakkah menurutmu ini rancu? Disaat keyakinanmu memilki konsep yang utuh tentang tujuan hidup, bagaimana seharusnya menjalani hidup namun kau malah memilih menggunakan pemikiran orang lain yang mengusung hal serupa dengan keyakinanmu. Duhai .. tak lah bisa, sungguh tak mungkin bisa, sebuah keyakinan hanya berhenti pada

Tiga (merindu)

Image
captured by senja Karena pertemuan kita telah ditetapkan Tuhan untuk sebuah kebaikkan, maka berbahagialah Teruntuk  genggaman dari dua jiwa yang dibersamakan olehNya dengan saya, terimakasih dihampir seperempat abad telah menemani. Atas segala perih yang tertoreh mohon dimaafkan, atas segala kebahagiaan yang mengemuka tiada yang bisa terucap selain terimakasih dan syukur padaNya.  LB-Senja-SJS Seperti waktu yang selalu bergeser, kebersamaan akan menjumpakan kita pada keterpisahan. Maka, semoga masing-masing kita yang tiada lelah saling menguatkan kala bersama juga mampu kuat kala sendiri. Senja, 6 oktober 2015 Sedang merindu betiga #menulis 24 Tags: bahasa hati

Amsal Registrasi-kompetisi

Bila bersaksi nan meyakini tiada Ilah selain-Nya dan Muhammad adalah Rasul-Nya adalah registrasi menjadi hamba-Nya di dunia. Bila hidup menjadi hamba di dunia, menjalankan tiap perintah dan larangan-Nya adalah sebuah kompetisi untuk memenangkan gelar taqwa dihadapan-Nya. Maka bukankah kita telah dengan sadar mendaftarkan diri? Bukankah setelah mendaftarkan diri semestinya kita mau bahkan butuh mengikuti kompetisi? Karena kita membutuhkan sebuah kompetisi sebagai pembuktian dari registrasi yang kita lakukan dan sebagai jalan juang kita mecapai gelar hamba yang bertaqwa. Duhai jiwa, tiada bisa kita mengikuti kompetisi tanpa ter-registrasi, karena tak ada registrasi yang tak berkompetisi, pun tiada bisa peroleh kemenangan tanpa registrasi dan kompetisi. Barangkali begitulah Sayahadah kita, kita tak Bisa Menjalankan Tiap Amal Ibadah Tanpa Bersyahadah, dan tak Ada syadah tanpa disusuli amal ibadah. Mari berkompetisi, jemput dan raih tiap amal yang menghampiri. Moga men

Takaran

Barangkali tak mengapa bila yang kita rencanakan tak purna mewujud nyata. Karena pada rencana yang gagal terdapat pelajaran dariNya. Pelajaran tentang takaran; sudah benarkah cara yang kita tempuh, telah sungguhkah berupaya dan mendoakannya. Dan bila pun dalam takaran kita, semua yang telah terlaku dengan maksimalnya namun tetap tiada mampu kita memenangkannya, pada titik inipun kita sedang diberi pelajaran tentang takaran kita sebagai hamba. Bahwa kita hanya diberi ruang untuk berencana, sedang hasil sepenuhnya adalah ketetapan-Nya. Bahwa DIA lebih tahu yang terbaik untuk tiap rencana kita. Maka sebaik-baik kita dalam berupaya adalah tiada berputus asa pun tiada berlebihan dalam memimpikan, sisahkan ruang penerimaan yang padanya termuarai segala upaya kita dan Ketetapan hasil dari-Nya. Senja, 4 oktober 2015 #Menulis24 Tags: bahasa hati

Khawatir

senja, dalam hidup, ternyata kita butuh rasa khawatir, kau tahu mengapa? Agar kita selalu berhati-hati dalam melangkah, agar kita tak terlalu ber-euforia ketika bahagia, pun agar kita tak hanyut dalam nestapa ketika sedih menjumpa. Maka tak  mengapa senja bila sebagian besar rasamu diselubungi kekhawatiran pada apa-apa yang kau lakukan, asalkan rasa khawatir tak kau jadikan alasan untuk menghentikan langkah. Menjadikan mundur dari tiap rencana. Beruntunglah senja bagi tiap jiwa yang dianugerahi rasa khawatir dalam hidupnya, tiap rencana selalu dia sertai dengan doa dan usaha yang tiada mengenal lelah nan payah. Tiap hasil yang tercapai tak menjadikan dia berbangga dan lupa bahwa kesemuannya adalah anugerah –Nya. Maka bersyukurlah senja pada rasa khawatir  yang DIA beri, pada tiap capaian yang tergenggam atas iringan kekhawatiran. Khawatir itu perlu bahkan butuh Senja, 3 oktober 2015 Yang tiada lengah disusupi rasa khawatir #menulis24 Tags: orat-oret

Tetaplah berjalan

sering kita bertanya mengapa tiada pernah berakhir ujian yang DIA beri, Selesai ditangga satu, hadir ditangga berikutnya. seperti sedang berjalan dijalan yang tiada ditahu ujungnya  ................................................................................................. 'karena barangkali hidup adalah perjalanan itu sendiri, karena bukankah DIA menilai payahnya usaha dan bukan hasilnya?         Maka jangan menyerah, berjalanlah dijalanNya, tetaplah disana sampai DIA pertemukan payahnya perjalanan mu dengan ganjarannya' Senja, 2 oktober 2015 Semoga tiada payah berjalan #menulis24 Tags: Inspirasi

Segara

DIA begitu Maha baiknya, pada yang sederhana, yang tak bisa berkata DIA titipkan cinta menghadirkan rasa lapang ditiap menjumpainya, laut. kamu tahu mengapa laut menjadi diantara hal yang aku suka? karena padanya, saat memandanganya, aku merasa begitu lapang, dengan begitu aku tahu tenang nan lapang adalah soal hati yang mampu menerima, menampung tiap sesal, kecewa dan payah yang dirasa. layaknya laut, menjadi muara segala air, menjadi rumah bagi yang lainnya.dan laut tetaplah laut, tak berubah na mun merubah. lalu... pada hitungan tanggal yang entah sudah keberapa bilangannya, rasanya aku merinduimu segara.. kapan kita jumpa? :'( dengan segala keruwetan yang berujung pulang malam senja, 1 oktober 2015 #Menulis24 Tags: oratoret, bahasa hati