Ramadhan, Semoga Niat Menjumpa Laku

Betapa banyak yang mendamba menjumpamu bersebab begitu banyak nikmat yang berserak dari senja hingga senja diwaktumu. Aku pun.
Aku meniatkan menjadi bagian dari para pengumpul nikmat itu, tiada kata yang terverbal selain berisi kebaikan, tiada laku yang terlakon selain mengajak kepada kebaikan dan tiada gabungan dari keduanya selain dirasa manfaat oleh yang lainnya.
Aku ingin menjadikanmu ramadhan sebagai medan pembiasaan, biasa atas apa-apa yang masih menjadi susah dan belum pernah dilakukan. Ini inginku tentangmu yang selalu sama diperjumpaan yang lalu-lalu. Namun seperti yang sudah-sudah ramadhan, aku selalu kalah.
Kali ini, Dia mempertemukan kita lagi, barangkali ini karena aku yang tak pernah memenangkan niatku tentangmu diberi kesempatan mencoba untuk yang kesekian.
Maka semoga kemampuan dan kekuatan selalu Dia naungkan pada perjumpaan ku dengan waktu-waktumu, agar niat selalu mampu menjumpa lakunya. Lebih dari itu semoga semua yang terlakoni bersamamu menjadi biasa nan mudah disebelas bulan lainnya.

"ini sesaat sebelum jumpa kita, kau tahu ramadhan, sepertinya aku masih kalah"


Dipenghujung mu ramadhan, 


tags: bahasa hati

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan