Lampu Jalan





Harus aku akui, dari sekian banyak hal yang aku jumpai, lampu jalan menjadi satu diantara yang aku kagumi dan ingin menjadinya. 

Kau tahu mengapa? Karena lampu jalan, tak perduli pada siapapun, dengan status apapun ia tetap memberi cahayanya pada mereka. Bukankah ia begitu mengagumkan? 

Ia hanya bisa dijumpai saat senja telah menghilang bersama jingganya namun dengan begitu lampu jalan mencipta makna bahwa memberi juga membutuhkan waktu yang tepat. Tidak asal atau semau kehendak. Terlebih memberi cahaya. 

Memberi cahaya mengartikan bahwa si pemberi harus terlebih dahulu memiliki, karena tak mungkin kita memberi apa-apa yang tak kita miliki. 

Barangkali pada kebaikan berlaku hal yang semisal, tiada bisa kita membagi kebaikan yang kita sendiripun tak melakoninya. Maka sebaik-baik penebar kebaikan dan kebenaran ialah dia yang menebar dengan mencontohkan. 


Jadilah lampu jalan, cahayanya menentramkan nan memudahkan kita menjumpa tujuan. 




Si Mentari Senja, 9 Juni 2015

#JuniMariMenulis 
#MenulisRandom 
#1hari1tulisan


tags: Inspirasi 

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan