Memilih Masa Depan

kita tahu bahwa hidup adalah menjalani apa yang telah tertulis jauh sebelum kita lahir. kita pun tahu apa yang tertulis itu tak seorangpun dari kita yang mengetahui persisnya; jalan seperti apa yang akan kita lalui, orang macam apa yang kita temui, rasa seperti apa yang akan setia menghampiri.  Maka kita diberi pilihan memilih masa depan. 

Bagiku, masa depan adalah pilihan. Doa yang senantiasa kita lantunkan, usaha yang tiada lelah kita upayakan adalah bagian dari pilihan, memilih (takdir) masa depan. Lantas bagaimana dengan takdir yang telah ditetapkanNya?. Apa yang kita pilih bukan datang sendiri, bukan tetiba mewujud tanpa izin, melainkan itu semua adalah pemberianNya. 

Pemberian berupa kesempatan memilih adalah cara Dia memikulkan pertanggung jawaban atas pilihan yang diambil hambaNya, adalah cara Dia mendekatkan hambaNya dengaNya, karena bukankah pilihan kita sering terlantukan pada doa dan upaya yang tiada payah? Dalam doa dan upaya selalu ada ruang yang mendekatkan Khalik dan makhlukNya. Tentu dengan ini semestinya tak mampu kita memilih yang dibenciNya.

Mari memilih masa depan yang diliputi ridhaNya, bukankah jika Dia telah ridha apapun adalah bahagia?
Selamat memilih, semoga kita berjumpa dalam ridhaNya.

 Si Mentari Senja, 15 agustus 2015
Memintal asa
Tags: Inspirasi, #NtMs

Comments

  1. Pun memilih adalah anugerah dariNYA. Yang menjadikan mulia manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain. Bahkan, pilihan pun sesuatu hal yang membuat manusia yang satu lebih mulia dibandingkan dengan manusia lainnya.

    Selamat memilih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan anugerah dariNya haruslah dijaga, agar senantiasa terpatri dalam jiwa. terimakasih karena sudah mampir kak :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan