Menggenap(?)



Awalnya tiap-tiap kita terbiasa dengan ke-akua-n. Menjalani hidup yang telah tergariskan pada bingkai kesendirian. Kita membatasi diri pada tembok-tembok yang kian kesini meninggi dan kita yakini sulit untuk diruntuhkan pasti. 

lalu waktu membawa kita pada perjumpaan yang tak terduga namun ini tentu rencana-Nya. diantara kita tak seorangpun yang mengira bahwa temboknya akan runtuh perlahan demi perlahan. Kita yang terbiasa dengan ke-akuan kini terusik dengan ke-kamu-an. 

Detak jam selalu berubah, bumipun senantiasa berputar dan keterusikan kini menjelma bom rindu yang sewaktu-waktu meledak tanpa kita tahu. 

Semakin kesini, kita tentu menginsyafi apa-apa yang kini mengemuka haruslah bermuara, melepas atau mengikat, sendiri atau menggenap. 

Aku telah memilih menggenapkan, meski itu baru ku awali dengan mengajukan pinta pada-Nya. Adakah kamu memilih yang sama?

Si Mentari Senja, 2 februari 2015
Tags: #kamu

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan