Rel..


taken from : www.kampus-sipil.com
Aturan dalam agama kita ibarat rel kereta dan tentu kita adalah keretanya. 
Untuk sampai di stasiun, kereta harus tetap berjalan di atas relnya.
Bagaimana jika kereta tak memiliki rel?
Tentu ia tak akan mampu bergerak, tak akan bisa mencapai tujuannya.
Bagaimana jika ia tak berjalan diatas relnya?
Mungkin saat itu ia sedang menabrak sesuatu hingga terpental keluar dari relnya.
Seperti halnya kereta begitupun kita, jika tak ada aturan dalam agama yang mengatur seluruh hidup kita, tentu kita tak bisa benar-benar hidup, pun jika aturan itu ada namun kita tidak menjalankannya, maka tak ada bedanya kita dengan kereta yang terpental dari relnya.
Lalu, bagaimana bisa kita peroleh janji-Nya?

Si Mentari Senja, 10 Oktober 2014

Tags: inspirasi,prosa

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan