Jendela

Fashbir shabran jamiilaa

Kau sedang terperangkap dalam ruang yang bernama dirimu sendiri, didalam sana kau hanya mendapti dirimu seorang dengan setumpuk tanya ; mengapa demikian? Mengapa aku? Mengapa sekarang?. kini tanya itu bermatamorfosa menjadi masalah di sudut pandangmu.

Diruang itu ada sepasang pintu dan jendela yang membuatnya tak segelap pikiranmu. Tapi kau memilih untuk bertahan didalam sana, padahal kau memiliki lebih dari sekali kesempatan untuk keluar dari sana. Bukankah ini artinya kau telah jatuh pada masalah disudut pandangmu sendiri? Kau yang memilih bergumul dengannya, benar bukan?

Baiklah, katamu sulit menjangkau pikiran gelapmu sendiri kan? Katamu sulit melangkah ke arah pintu apa lagi untuk membukanya bukan? Sekali ini saja, cobalah melangkah ke arah jendela didepanmu itu, tak perlu kau buka, tapi cobalah tengok diluar sana. Adakah kau seorang yang dirundung tanya? Apakah hanya kau saja yang dihampiri masalah?

Tidak, dunia ini bukan hanya berisi dirimu seorang dengan tumpukan masalahmu saja. Ada yang bahkan lebih perih dari yang kau rasa. Hanya bila saja barang sebentar kau mau melihat keluar sana, kau akan dapati dirimu yang tak mungkin tak mensyukuri nikmat dariNya. karena dibanding masalah yang sesekali itu bukankah nikmatNya jauh lebih banyak? 

Maka berbahagialah dengan syukur dan sabar yang tiada pernah jemu, baik dalam suka maupun duka yang datang menjumpa.

seNja, maret 2017

bersabar dan bersyukurlah atas apa yang kau rasa :)

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu, Jangan(?)

Pulang

Ketepatan