Terimakasih, Ibu
Memasuki akhir dibulan oktober dua
puluh lima tahun lalu, barangkali adalah hari-hari terpayah untukmu. Rasa sakit
yang telah Sembilan bulan membersamaimu, memasuki puncaknya. Saat itu apa yang
menguatkanmu ibu? Apa yang membuatmu tetap kuat menerima sakit itu? Apa karena
aku? Karena setelah berpayah dalam sakitmu kau bisa bertemu denganku?
Ibu, bagaimana rasanya kau akhirnya
melihatku tepat didepan matamu? Apa sakitmu telah mereda setelah aku
benar-benar menghirup udara dunia? Ibu, aku pengalaman pertamamu, aku yang
pertama kali membuatmu mencicipi rasa sakit Sembilan bulan lamanya. Setelah
inipun aku masih menjadi yang pertama memaksamu untuk sedikit saja mencicipi
nikmatnya tidur, siang maupun malam. Apa kau kepayahan ibu? Apa kau juga
bingung atas tangisanku yang tak kau mengerti maksudnya?
Ibu, aku sangat penasaran bagaimana
kau melewati hari-harimu bersamaku dulu? Apa aku menyulitkanmu? Atau aku juga
turut menghadirkan senyuman dihari yang kau lewati?
Ibu, seiring berjalannya waktu apa hadirku
benar-benar membuatmu bahagia?
Ibu, kini aku disini mencoba
mengingat apa-apa yang telah kita lewati. Pernah kita terpisah cukup lama, aku
sendiri dan ibu bersama keluarga kecil kita ditempat yang cukup jauh untuk aku
jangkau. Saat itu, entah doa apa yang kau panjatkan, aku sama sekali tak takut
melewati hari tanpamu meski rindu padamu dan keluarga kita tiada lelah
menjumpa.
Ibu, aku mengingatnya lagi, saat
dimana kau harus merelakan kepergian salah satu anakmu. Padahal kau telah
menunggunya sekian lama. Tapi takdirNya mengharuskan kalian berpisah tepat saat
kau berhasil melahirkannya. Saat itu aku bahkan tak sanggup menguatkanmu selain
dengan doa.
Ibu, terimakasih untuk semuanya. Kau telah
berpayah sekian lama. Terimakasih Karena telah mendidikku. Terimakasih atas
kepercayaanmu padaku. Maafkan aku yang belum bisa berbuat banyak. Sampai kapanpun
apa yang aku lakukan tak bisa melebihi apa yang kau beri, maka untuk itu
terimakasih. Jazakillah khairan katsir ibu.
Ibu, semoga semua lakumu terhadiahi
jannahNya. Semoga kita bisa bertemu disana, kau sebagai ibuku dan aku sebagai
anakmu.
seNja., Oktober 2016
ibu, terimakasih karena telah menjadi ibuku
tags: RR, #pesan25
Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
ReplyDeleteThe blog is genuinely impressive in all aspects.
Great, love this .
judi poker online terbesar